Jumat, 09 Maret 2012

KIPS Ninja (Kawasaki Integrated Power Valve System)



Sistem Kerja KIPS

Sistem katup KIPS dan CDI bekerja sama untuk mengatur keluaran daya dari mesin agar optimal. Keduanya bertanggung jawab dalam pengaturan ukuran lubang keluaran, timing pembukaan katup dan timing pembakaran.


Langkah efektif mesin 2 tak diukur dari titik mati atas (TMA, posisi piston tertinggi) sampai ketika lobang keluaran terbuka penuh. Memperjauh jarak TMA dan lobang keluaran akan meningkatkan kompresi silinder tersebut sebab terjadi penambahan volume udara yang termampatkan. Pada RPM rendah, rasio kompresi yang lebih tinggi akan membuat mesin dengan segera menghasilkan tenaga yang optimal, tarikan akan terasa enak. Pada RPM tinggi diperlukan rasio kompresi yang rendah, stroke efektif yang lebih pendek sehingga tidak terjadi pembakaran sebelum waktunya (detonasi) yang akan membuat mesin terlalu panas.


Untuk dapat memahami arti pentingnya tekanan gas buang dan kecepatannya kita harus memahami metode pembuangan gas buang pada mesin 2 tak,
http://unic-ungaran.blogspot.com/2012/03/tentang-knalpot-motor-2-tak.html/ maka penting sekali pewaktuan terhadap kedua hal tersebut sehingga menghasilkan tekanan balik yang akan menambah volume udara (bersama BBM yang tidak terbakar) ke dalam silinder, sehingga menambah jumlah masa campuran siap bakar di dalamnya. Sebagai perbandingan dengan mesin 4 tak, XR 250 membakar 220cc campuran BBM/udara setiap rotasi 720° sedangkan mesin 2 tak KDX 200 membakar 288 cc campuran BBM/udara setiap rotasi 360°. Jadi mesin 2 tak secara teori dapat menghasilkan tenaga dua kali lipat dengan volume silinder yang sama.



*Kerja Knalpot menambah volume udara ke silinder*

Jadi bagaimana pewaktuan tekanan gas buang dan kecepatannya meningkatkan performa mesin 2 tak? Jadi tekanan gas buang dan kecepatannya mempengaruhi apakah udara tak terbakar (warna hijau) dapat secara optimal kembali ke silinder untuk dibakar. Pada RPM rendah gas-gas ini kembali ke silinder terlalu cepat sehingga malah tidak bisa masuk ke silinder sebab lobang keluaran belum terbuka, sementara pada RPM tinggi gas-gas ini kembali terlalu lambat sehingga hanya sedikit yang bisa masuk ke silinder, lobang keluaran hampir tertutup.

Fungsi KIPS menambah performa pada RPM rendah maupun tinggi

Sistem KIPS tersusun dari serangkaian poros yang dididorong oleh pegas, pada kecepatan RPM tertentu (kira2 6000 RPM) gaya sentrifugal akan lebih kuat sehingga mendorong beban ke samping dan mendorong pegas maupun katup geser dan membukanya.

Pada RPM di bawah 6000, katup geser menutup dan mengakibatkan bertambahnya stroke efektif sehingga rasio kompresi naik dan sangat cocok memberi tenaga optimal pada RPM rendah. Katup geser tertutup akan melambatkan kembalinya gas-gas dari knalpot. CDI akan bekerja merubah pewaktuan pembakaran dari 6° TMA ketika stasioner sampai 21° TMA pada 6000 RPM. Dan diharapkan akan diperoleh tekanan yang paling tinggi di dalam silinder. Jadi CDI dan katup KIPS bekerja bersama-sama.

KIPS generasi awal (1995 ke bawah) menggunakan katup berputar sedangkan seterusnya menggunakan katup geser.







Cara Perawatan KIPS ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar