Senin, 23 Juli 2012

Info Dan Tips Safety Riding Saat Touring


Seperti yang kita ketahui di Indonesia persentasi orang yang memiliki kendaraan roda dua lebih banyak ketimbang lainnya. Dan tidak semua pengendara motor rapi, tertib dan teratur. Malah lebih banyak yang amburadul dan ugal-ugalan.

Bagi para Club-Club dan Komunitas-Komunitas motor, pastinya sudah tau tata cara dalam berkendara selama di jalan. Baik secara personal maupun touring.

Nah supaya kita bisa lebih aman dan nyaman selama dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, ada baiknya temen-temen mengetahui tata cara dan sedikit tips dalam berkendaraan selama touring.

Safety Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.

Point-point yang harus di perhatikan :

  • Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang.
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  • Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother.
Istilah-Istilah Dalam Touring :
  • Kapten = Pimpinan Touring
  • Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
  • Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
  • Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
  • Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.

Bentuk Barisan Saat Touring

1. Isyarat Formasi 1 Baris
Tangan kiri tergenggam dan jari telunjuk di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk berurut. Peserta bebas menentukan posisinya terhadap badan jalan.

2. Isyarat Formasi 2 Baris

Tangan kiri tergenggam, Jari telunjuk dan jari tengah di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk zig-zag.

3. Isyarat Formasi Parade
Tangan kiri tergenggam, Jari telunjuk dan jari kelingking di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk 2 baris berbanjar.


Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak juga…

Semoga info dan tips ini membantu 




Rabu, 18 Juli 2012

Menikmati Wedang Ronde Dliwang di Ungaran




UNGARAN - Wedang ronde "dliwang". Pasti itulah jawaban yang kita dapat jika bertanya di mana wedang ronde paling enak di Ungaran. Dliwang adalah sebuah kampung di Kelurahan Ungaran, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi. Di sini, Juwanto (46) meneruskan usaha ayahnya berjualan minuman tradisional tersebut.

Supaat, ayah Juwanto merintis usaha ini sejak tahun 1985. Sempat berhenti tahun 2010 lantaran Supaat menderita stroke sampai akhirnya meninggal dunia. Namun, pelanggan wedang ronde dliwang tak pernah surut. Dalam sehari Juwanto mengaku dapat menjual rata-rata 85 mangkok ronde. Satu mangko berisi dua bulatan ronde, taburan kacang sangrai dan kolang-kaling yang diiris tipis.

Istimewanya, kata Juwanto, bulatan ronde maupun kolang-kalingnya tidak memakai pewarna. "Kalau pakai pewarna, kuahnya juga ikut berwarna. Dulu, seorang pelanggan menyarankan agar tidak pakai, sehingga citarasanya juga tak berubah,'' ungkapnya, sambil melayani pembeli.

Linggar Rifky (UNIC-019) yang baru pertama mencicipi wedang ronde dliwang, mengaku langsung jatuh cinta. Ia memesan delapan porsi sekaligus. Satu mangkok dijual Rp 3.500 untuk ronde biasa, dan Rp. 4000 untuk ronde spesial, yakni ronde dengan tambahan perasan air jeruk. "Rondenya mantap dan gorengannya selalu yang fresh," kata Rendi.

Untuk mengimbangi rasa manis dari minuman sari jahe dan sereh ini, Anda bisa menyantap aneka gorengan mulai dari mendoan, tahu isi, lumpia, dan pisang goreng. Semua gorengan dihargai Rp 750. Menurut Juwanto, tahu isinya tergolong istimewa tetap garing meski sudah dua jam. "Kalau yang biasa dijual itu isinya kol, jadi cenderung lembek atau basah jika lebih dari satu jam. Tapi di sini, isi rebung, tahan garing,'' ujar Juwanto.

Juga ada sate usus, tahu bacem dan tempe bacem masing-masing dijual Rp 1.000. "Wedang ronde dliwang itu klangenan (kegemaran) orang Ungaran," ungkap Yulius Agus Suyadi (57), yang sore itu menyempatkan mampir dengan istrinya.

Sayang sekali, warung wedang ronde dliwang tak punya tempat parkir yang nyaman. Warungnya hanya berjarak tiga meteran dari bahu jalan. Berada di jalur khusus bis dari arah Solo atau Yogyakarta. Jika Anda dari arah Semarang, bersiaplah menerima petunjuk dan rute yang rumit. Dan ingat, hanya buka mulai jam 17.00 sampai 22.00, Senin-Sabtu.