Rabu, 18 Juli 2012

Menikmati Wedang Ronde Dliwang di Ungaran




UNGARAN - Wedang ronde "dliwang". Pasti itulah jawaban yang kita dapat jika bertanya di mana wedang ronde paling enak di Ungaran. Dliwang adalah sebuah kampung di Kelurahan Ungaran, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi. Di sini, Juwanto (46) meneruskan usaha ayahnya berjualan minuman tradisional tersebut.

Supaat, ayah Juwanto merintis usaha ini sejak tahun 1985. Sempat berhenti tahun 2010 lantaran Supaat menderita stroke sampai akhirnya meninggal dunia. Namun, pelanggan wedang ronde dliwang tak pernah surut. Dalam sehari Juwanto mengaku dapat menjual rata-rata 85 mangkok ronde. Satu mangko berisi dua bulatan ronde, taburan kacang sangrai dan kolang-kaling yang diiris tipis.

Istimewanya, kata Juwanto, bulatan ronde maupun kolang-kalingnya tidak memakai pewarna. "Kalau pakai pewarna, kuahnya juga ikut berwarna. Dulu, seorang pelanggan menyarankan agar tidak pakai, sehingga citarasanya juga tak berubah,'' ungkapnya, sambil melayani pembeli.

Linggar Rifky (UNIC-019) yang baru pertama mencicipi wedang ronde dliwang, mengaku langsung jatuh cinta. Ia memesan delapan porsi sekaligus. Satu mangkok dijual Rp 3.500 untuk ronde biasa, dan Rp. 4000 untuk ronde spesial, yakni ronde dengan tambahan perasan air jeruk. "Rondenya mantap dan gorengannya selalu yang fresh," kata Rendi.

Untuk mengimbangi rasa manis dari minuman sari jahe dan sereh ini, Anda bisa menyantap aneka gorengan mulai dari mendoan, tahu isi, lumpia, dan pisang goreng. Semua gorengan dihargai Rp 750. Menurut Juwanto, tahu isinya tergolong istimewa tetap garing meski sudah dua jam. "Kalau yang biasa dijual itu isinya kol, jadi cenderung lembek atau basah jika lebih dari satu jam. Tapi di sini, isi rebung, tahan garing,'' ujar Juwanto.

Juga ada sate usus, tahu bacem dan tempe bacem masing-masing dijual Rp 1.000. "Wedang ronde dliwang itu klangenan (kegemaran) orang Ungaran," ungkap Yulius Agus Suyadi (57), yang sore itu menyempatkan mampir dengan istrinya.

Sayang sekali, warung wedang ronde dliwang tak punya tempat parkir yang nyaman. Warungnya hanya berjarak tiga meteran dari bahu jalan. Berada di jalur khusus bis dari arah Solo atau Yogyakarta. Jika Anda dari arah Semarang, bersiaplah menerima petunjuk dan rute yang rumit. Dan ingat, hanya buka mulai jam 17.00 sampai 22.00, Senin-Sabtu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar